Institut Teknologi Padang – Institut
Teknologi Padang (ITP) berhasil memenangkan hibah Program Kompetisi Kampus
Merdeka (PKKM) Tahun Anggaran 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Keberhasilan ini menjadikan ITP
satu-satunya perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat yang berhasil lolos
dalam program ini. Hal ini ditetapkan dalam surat Kemendikbudristek Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) No.
0459/E.E3/PM.00.03/2022 pada tanggal 13 Juni 2022 tentang penerima bantuan PKKM
Tahun Kedua Tahun Anggaran 2022.
Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T.
mengatakan ini adalah kali kedua ITP memenangkan hibah PKKM. Dimana tahun 2021
lalu, ITP mendapatkan hibah PKKM untuk Program Studi Teknik Sipil, Teknik
Elektro, dan ISS-MBKM. Tahun 2022 ini, ITP kembali berhasil memperoleh hibah
PKKM untuk Program Studi Teknik Mesin, Teknik Informatika serta ISS-MBKM.
“Alhamdulillah, dari 92 PTS di Sumbar, yang mendapatkan hibah dan dipanggil untuk verifikasi satu-satunya hanya ITP,” ujar Hendri di hadapan wartawan, Kamis (7/7). Verifikasi yang dilakukan secara langsung di Hotel Ibis Styles, Bekasi, dihadiri oleh Tim Penyusun Proposal PKKM Tahun Anggaran 2022 yang berlangsung pada 1 – 3 Juli lalu dengan 3 evaluator utusan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Dengan keberhasilan itu, maka ITP
sudah dua tahun berturut-turut mendapatkan hibah PKKM ini. Yakni tahun 2021
senilai Rp 2,6 miliar dan tahun ini senilai Rp 2,4 miliar. “Jadi dalam 2 tahun
ini, ITP mendapatkan hibah PKKM sebesar Rp 5 miliar,” ungkap Hendri. Menurutnya,
keberhasilan ini menunjukkan bahwa ITP solid di dalam bekerja dan ada kemauan
para dewan dosen untuk maju bersama.
Lebih lanjut dikatakan, ada 3
cita-cita pemerintah melalui kementerian terkait untuk PKKM ini yakni pertama,
meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, bukan hanya dari kuliah tatap
muka saja, tapi harus bisa mengimplementasikan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang dirancang kementerian.
Salah satunya adalah mulai tahun 2021
lalu, mahasiswa diwajibkan untuk magang, student exchange dan turun ke
lapangan. “Jadi tujuan dari itu semua adalah mempersiapkan lulusan yang
memiliki jiwa kepemimpinan, jiwa kewirausahaan dan manajerial yang baik,”
tuturnya.
Lalu kedua, meningkatnya kualitas
dosen pendidikan tinggi dan ketiga meningkatnya kualitas kurikulum dan
pembelajaran yang diukur melalui 8 IKU. “Seluruh kegiatan ini sasarannya adalah
mahasiswa, maka pendanaan transportasi, biaya hidup mahasiswa di tempat magang
ditanggung pemerintah melalui hibah PKKM ini,” jelas Hendri.
Sementara itu, Wakil Rektor II, Yusreni
Warmi, Dr.Eng. menambahkan, program yang akan dilakukan tahun ini untuk Program
Studi Teknik Informatika dan Teknik Mesin adalah terkait implementasi Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). “Di sini, ITP akan mengirim mahasiswa magang
dan student exchange ke 5 kampus yang bekerja sama dengan ITP,” ujarnya.
Selain program magang dan student exchange, ada juga program studi
independen yang diterapkan di Program Studi Teknik Informatika.
Ia menambahkan, alasan dua prodi
tersebut mengikuti PKKM adalah karena Program Studi Teknik Mesin dari segi
akreditasi penilaiannya sudah hampir mendekati unggul. Sementara Teknik
Informatika, karena prodi ini sekarang memiliki tren yang bagus.
“Harapan kita, dengan adanya
kepercayaan pemerintah ini bisa mempercepat ITP menjadi World Class
University (WCU) yang seharusnya sekitar 20 tahun ke depan menjadi 10 tahun
atau 15 tahun,” harapnya.
(nad/humas)