Institut
Teknologi Padang kembali menambah jajaran dosen bergelar Doktor di lingkungan
akademiknya, kali ini ditandai dengan telah dilaksanakannya Sidang Tertutup
Doktor Fauzan Ismail, Ph.D pada Selasa (23/07) di Universiti Malaya, Malaysia.
Beliau berhasil menyelesaikan studi S3nya untuk meraih gelar Doktor di bidang
Teknik Elektro dengan studi lapangan Elektronika Daya.
Saat
dihubungi secara daring, beliau mengaku bersyukur telah menyelesaikan
pendidikan doktornya di Universiti Malaya. Menurutnya ini bukanlah akhir
pembelajaran, melainkan ini merupakan titik awal pembelajaran tanpa batas didukung
dengan ilmu dan keterampilan yang telah dicapai selama menempuh pendidikan.
“Alhamdulillah dengan diraihnya gelar Doktor ini semakin memperkuat komitmen saya untuk terus belajar, mengembangkan diri, mengembangkan ilmu, dan menyebarkan manfaat sebagai pembelajar seumur hidup. Tentu saat ini perasaan saya sangat bahagia, namun poin terpentingnya adalah mempertanggungjawabkan gelar yang sudah diraih,” ujar ia.
Dosen
Program Studi Teknik Elektro ITP ini mengungkapkan cerita studi Doktoralnya
dimulai dari kesempatan ia melanjutkan studi Magister di perguruan tinggi yang
sama. Cerita berawal dari informasi yang ia dapatkan dari Alumni satu almamater
yang sedang mencari calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi Magister di
Universiti Malaya.
Berbekal
dari informasi tersebut, ia langsung menghubungi seniornya dan mempersiapkan
semua dokumen yang diperlukan untuk melanjutkan studi Magister di luar negeri,
perjuangannya ini berhasil mengantarkannya menamatkan studi S2 di Universiti
Malaya pada tahun 2011. Setelah berhasil menyelesaikan studi Magister dengan sukses,
ia pun kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi S3nya di Universiti
Malaya.
“Kunci dari perjalanan pendidikan saya adalah membina hubungan baik dengan semua orang, termasuk dengan Alumni almamater. Selain itu, saya juga membangun komunikasi yang baik dengan dosen dan profesor saya semasa studi S2, sehingga dengan rekam jejak yang baik membuka peluang dan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan studi S3 ,” jelas ia.
Melangkah
memasuki jenjang S3, berbekal hubungan yang baik dengan profesornya ia berhasil
mendapatkan bantuan pendanaan dalam program research assistant. Program research assistant adalah salah
satu bentuk bantuan finansial untuk pendidikan S2 dan S3, yang memberikan
kesempatan kepada penerima dana untuk mengadakan riset berbasis kolaborasi
antara akademisi dan industri guna mendukung ekosistem riset dan inovasi.
Ia menegaskan peluang ini tidak datang begitu saja, perlu menguasai keahlian dasar di bidang ilmu yang kita tekuni. Misalnya untuk keilmuan Teknik Elektro, mahasiswa harus menguasai programming, penguasaan software simulasi, serta dasar-dasar kepakaran Teknik Elektro lainnya yang sudah diasah sejak pendidikan jenjang Sarjana.
Beliau berhasil menyelesaikan studi doktoralnya
dengan mengangkat judul disertasi “Active And Reactive Power Compensation
Strategy For Three-Phase Grid-Connected Inverter During Disturbance”, dibawah bimbingan
Professor
Ir. Dr Nasrudin Bin Abd Rahim selaku pembimbing 1 dan Dr. Jafferi
jamaludin selaku pembimbing 2.
Menurutnya ditengah maraknya isu krisis
energi terutama listrik saat ini, Indonesia dengan segala potensinya sebenarnya
sangat berpeluang menghasilkan energi alternatif yang lebih efisien dan
berkelanjutan. Melalui penelitiannya, ia merancang sistem yang dapat di
terapkan pada aplikasi energi terbarukan.
Ia mengatakan inovasi teknologi yang ia
rancang ini sejalan dengan komitmen ITP dalam mendukung Sustainable Development
Goals (SDGs). Inovasi teknologi panel surya merupakan wujud dari pilar ketujuh
SDGs 2030 yakni Clean Energy.
Dimana energi surya memiliki potensi yang
besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia dan membantu mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil yang berbahaya. Selanjutnya, energi surya adalah salah satu
solusi yang efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Oleh karena itu, gagasan yang saya
kembangkan adalah inovasi teknologi inverter untuk sumber energy terdistribusi
yang handal dalam mengendalikan gangguan pada jaringan listrik, sehingga
mencapai pembangkitan energy yang lebih bersih dan efisien,” tutur ia.
Ia menuturkan usai menyelesaikan studi
doktoralnya ini, ia mengatakan dirinya akan aktif kembali mengajar di ITP. Selaras
dengan keinginannya, ia akan balik mengabdi di Indonesia dan membagi ilmunya
untuk kepentingan dunia pendidikan dan riset Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih atas
dukungan dan apresiasi yang telah diberikan oleh seluruh sivitas akademika ITP.
ITP adalah rumah saya, sebagai seorang akademisi yang dekat dengan
laboratorium, saya sangat ingin menghidupkan kembali aktivitas laboratorium
yang menarik dan berwawasan akademik, “ tutup ia.
Kelulusan Fauzan
Ismail, Ph.D sebagai dosen
Prodi Teknik Elektro ITP dengan gelar Doktor mengukuhkan kualitas Sumber Daya
Manusia ITP yang bermutu dan berkualitas. Selain itu, pencapaian ini semakin
memperkuat komitmen ITP menuju perguruan tinggi berwawasan global.
Created By Widia/Humas