Di era digital yang semakin maju, dunia konstruksi juga dituntut untuk beradaptasi dengan inovasi teknologi terkini. Dalam rangka menjawab tantangan ini, Institut Teknologi Padang (ITP) menggelar seminar dan pelatihan Building Information Modelling (BIM) dengan tema "Bersiap Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi". Acara yang berlangsung pada Rabu (02/10) di Aula Gedung D Kampus I ITP ini dimoderatori oleh Anggun Pratiwi JF, M.T, dan dihadiri oleh para akademisi dan praktisi dari industri konstruksi. Dalam seminar tersebut, Benny Hidayat, S.T., M.T., Ph.D, yang merupakan dosen Teknik Sipil Universitas Andalas membuka seminar dengan membahas konsep dasar BIM. BIM adalah representasi digital dari karakter fisik dan fungsional suatu bangunan, yang mencakup semua informasi mengenai elemen-elemen bangunan. Beliau menjelaskan Teknologi BIM digunakan sebagai sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, serta pemeliharaan dan pembongkaran bangunan. Produk BIM dimanfaatkan untuk membentuk aset digital yang merupakan suatu kembaran dari kondisi fisik sesungguhnya, atau yang sering disebut sebagai digital twin dimana dapat menggambarkan kondisi fisik bangunan secara akurat. Lebih lanjut, Benny menguraikan berbagai manfaat yang yang ditawarkan dengan menerapkan Teknologi BIM dalam dunia konstruksi. Menurutnya penggunaan BIM dapat menghilangkan pekerjaan yang berulang, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan mitigasi risiko dalam proyek. Selain itu, melibatkan rantai pasokan material lebih awal dalam proses dapat meningkatkan profitabilitas dan produktivitas proyek. Ia juga menekankan bahwa akurasi data yang lebih tinggi menjadi salah satu keunggulan utama dari penerapan BIM. Seminar ini juga menghadirkan Adi Malik Nugroho, S.T., selaku BIM Koordinator PT. Wijaya Karya. Dalam pemaparannya, Adi memberikan wawasan mengenai prosedur pengaplikasiian Teknologi BIM yang diterapkan di proyek-proyek WIKA. Ia menjelaskan bagaimana BIM telah mengubah cara kerja tim di lapangan dan mengoptimalkan proses konstruksi. "Kami berkomitmen untuk menerapkan prosedur BIM di setiap proyek yang kami jalankan. Hal ini tidak hanya mempermudah koordinasi tim, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek," ungkap Adi. Sebagai penutup, Andra Yusfa Ananda, S.T., BIM Expert dari PT. Wijaya Karya, memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan proyek BIM di perusahaan tersebut. Ia menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi dan bagaimana solusi berbasis BIM dapat membantu menyelesaikan masalah di lapangan. "Dengan menggunakan BIM, kami mampu mengoptimalkan proses konstruksi dan meningkatkan efisiensi, sehingga memberikan nilai tambah bagi klien dan stakeholder lainnya," ujarnya. Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa di bidang konstruksi untuk lebih memahami dan mengimplementasikan teknologi BIM. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di Indonesia. Melalui sinergi antara akademisi dan praktisi, diharapkan seminar ini bisa memacu inovasi memperkuat kualitas pendidikan di bidang teknik sipil, dan juga menginspirasi kolaborasi yang lebih erat dalam memajukan sektor konstruksi. Harapannya seminar ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di era digital. Created By Widia/Humas ...